Aksi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menenteng buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat” karya Cindy Adams dalam mengomentari penetapan status tersangka oleh KPK mengingatkan pada perjalanan politik Tjahjo Kumolo, yang berpulang pada 1 Juli 2022.
Pengalaman Politik Tjahjo Kumolo
-
Awal Karier:
-
Tjahjo Kumolo dikenal melalui media massa saat menjabat sebagai Ketua KNPI pada awal 1990-an.
-
Transisi Politik:
-
Awalnya, Tjahjo hendak beralih ke Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) setelah kalah dalam persaingan di Golkar.
-
Pandangan berbeda muncul dalam buku ‘Tanpa Rakyat Pemimpin Tak Berarti Apa-Apa’, di mana dia disebut berupaya masuk ke PDIP melalui pengurus DPD PDI DKI Jakarta.
Menjadi Bagian dari PDIP
-
Mendukung Megawati:
-
Dengan dorongan dari tokoh seperti Panda Nababan, Tjahjo akhirnya mendekati Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas.
-
Megawati mempercayakan Tjahjo dengan posisi penting dalam PDIP, di mana ia kemudian menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (2010-2015).
Peran dalam Pemerintahan
-
Menteri di Kabinet Jokowi:
-
Saat Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden, Tjahjo menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (2014-2019), serta Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Koleksi Pribadi dan Jejak Karya
-
Kesempatan Langka:
-
Sejumlah wartawan, termasuk penulis, pernah berkunjung ke kantor Tjahjo dan melihat koleksinya, termasuk buku-buku dan keris.
-
Tjahjo memiliki minat pada buku-buku sejarah, politik, hukum, dan filsafat, termasuk karya-karya tentang tokoh dunia seperti yang ditulis oleh Cindy Adams.
Pemahaman dari Buku “Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat”
-
Pandangan Hasto Kristiyanto:
-
Hasto Kristiyanto, dalam merujuk pada buku Cindy Adams, menekankan nilai-nilai perjuangan untuk demokrasi yang terkandung di dalamnya.
-
Ia menyimpulkan tentang otentisitas dan kesatria sejati Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan, serta membedakan fakta sejarah dari tuduhan-tuduhan negatif terhadap tokoh tersebut.
Sebagai refleksi dari perjalanan Tjahjo Kumolo, cerita ini juga menggambarkan dinamika dan peran tokoh-tokoh politik dalam upaya memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan keadilan.